Rabu, 27 Agustus 2014
Teknologi di Balik Google Street View Edisi Indonesia
Google meresmikan layanan foto panorama jalan Street View untuk Indonesia, pada Kamis (21/8/2014) lalu. Layanan pemetaan jalanan tersebut saat ini hadir di empat kota besar di Indonesia, yaitu Jakarta, Bogor, Surabaya, dan Denpasar.
Street View merupakan proyek jangka panjang Google mendokumentasikan pemandangan jalan yang sejajar dengan mata manusia. Hasil akhir Street View adalah foto panorama 360 derajat.
Seperti dikutip dari Kompas, Proyek Google Street View edisi Indonesia ini dimulai pada November 2012 yang berarti memakan hampir dua tahun lamanya. Pengambilan foto di Jakarta dilakukan lebih dari 10 mobil yang dilengkapi kamera 360 derajat.
Konsep teknologi yang ada di balik Street View diperkenalkan oleh perusahaan pencitraan digital bernama Immersive Media. Perusahaan asal Amerika Serikat ini berdiri sejak 1994 dan fokus melakukan penelitian hingga 2003.
Immersive Media meluncurkan sistem kamera berbentuk bola pada 2004, yang semuanya telah menggunakan format digital. Teknik perekamannya menggunakan sistem kamera 11 lensa yang disebut Dodeca.
Sebelas lensa kamera ini merekam gambar dari 11 sudut berbeda berdasarkan geometri dodecahedron. Meski hasil akhir yang ditampilkan dalam layanan Google Street View merupakan gambar diam, tetapi sebenarnya gambar yang direkam dengan sistem kamera ini adalah video full-frame. Ia dapat menangkap gambar 30 frame per detik dengan resolusi yang sangat tinggi.
Google bekerja sama dengan Immersive Media sejak kali pertama proyek Street View berjalan. Namun, pada Oktober 2007, kedua belah pihak memutuskan untuk mengakhiri konten lisensi. Google membuat sistem kamera sendiri.
Kamera Google Street View kadang dipasang di atas mobil, troli, sepeda, di atas perahu, bahkan dipegang sendiri oleh manusia. Semua itu tergantung pada medan lokasi yang ingin direkam.
Di Indonesia, sistem kamera dipasangkan di atap mobil yang akan menyusuri jalan-jalan beberapa kota. Mobil ini memajang logo Google Maps Street View dan Wonderful Indonesia.
Setelah perekaman selesai, selanjutnya adalah proses penyatuan gambar dengan komputer. Gambar disusun lalu "dijahit" hingga menghasilkan foto panorama 360 derajat. Google akan memburamkan pelat nomor kendaraan dan wajah pengguna jalan yang terekam untuk melindungi privasi warga.
Google Street View telah merekam 57 negara di dunia, termasuk Asia, yang mencakup Jepang, Taiwan, Hongkong, Makau, Singapura dan Thailand.
Jika Google Street View diakses dari situs internet, pengguna dapat menjelajahinya dengan mengarahkan tombol panah di layar. Foto pemandangan dapat dilihat dari berbagai arah dan sudut, serta dapat dilihat dalam berbagai ukuran.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar