Kamis, 11 September 2014
7 Hewan Yang Dapat Berubah Warna Selain Bunglon
Hewan yang dapat berubah warna hanya diketahui oleh kebanyakan orang adalah bunglon. Bunglon merupakan hewan sejenis reptil yang apabila berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya akan berubah warna. Dan inilah keistimewaan hewan tersebut agar dapat mengelabuhi musuhnya. Namun, apakah hanya hewan bunglon saja yang dapat berubah warna?
Hewan yang dapat berubah warna ternyata bukanlah hanya dimiliki oleh bunglon. Tapi, banyak pula hewan-hewan lainnya yang dapat berubah warna. Beberapa hewan merubah warna tubuhnya untuk mengelabuhi mangsanya. Nah, berikut hewan-hewan yang bisa berubah warna seperti dikutip dari Islampos.
1. Katak Pohon
Katak pohon mengubah warna kulitnya untuk menyamarkan diri. Saat bertengger di permukaan daun hijau, warna katak pohon berubah menjadi hijau. Tatkala berada di antara daun-daun cokelat, kulit katak pohon pun berubah warna menjadi cokelat berbintik-bintik. Penyamaran warna ini berguna untuk melindungi katak dari musuh. Berkat penyamaran warna pula, mangsa katak pohon tak menyadari kehadiran katak sehingga tak sempat menghindar sewaktu katak pohon menyergap.
Suhu panas dan suhu dingin juga mendorong katak pohon berubah warna. Jika udara panas, katak pohon akan segera mencari tempat yang cerah. Akibatnya, warna kulit katak pohon pun menjadi cerah. Warna cerah ini memantulkan sinar matahari, sehingga tubuh katak menjadi dingin. Sebaliknya, jika udara dingin dan basah, kulit katak berubah menjadi gelap agar bisa menyerap panas.
Katak pohon dapat mengubah warna kulitnya karena memiliki sel penghasil warna atau kromatofora pada kulit bagian dalamnya. Kromatofora pada katak terdiri atas xantofor yang berisi zat warna kuning dan merah, iridofor yang berisi keping-darah kristal, dan melanofor yang berisi zat warna hitam dan cokelat. Otak kataklah yang mengatur semua perubahan warna kulit agar sesuai situasi dan kondisi.
2. Gurita
Warna dasar gurita adalah abu-abu muda atau putih. Namun, dalam kondisi-kondisi tertentu, gurita akan mengubah warna tubuhnya. Misalnya ketika berkomunikasi, ketika memperingatkan gurita lain, dan atau ketika menyamarkan diri dari musuh. Gurita hanya memerlukan waktu kurang dari semenit untuk mengubah warna tubuhnya, lebih cepat daripada bunglon.
Gurita dapat berkamuflase karena memiliki kromatofora-kromatofora kuning, oranye, merah, cokelat, atau hitam. Sebagian besar gurita memiliki tiga macam kromatofora. Hanya sebagian kecil gurita yang memiliki dua atau empat macam kromatofora. Selain itu, gurita juga memiliki keping-darah kristal yang disebut sel iridofor dan zat warna putih yang disebut sel leucofor.
Gurita termasuk hewan kelas cephalopoda. Umumnya, hewan-hewan kelas cephalopoda dapat mengubah warna tubuhnya. Selain gurita, hewan kelas cephalopoda lainnya yang dapat berkamuflase adalah sotong dan cumi-cumi.
3. Kelinci Salju
Kelinci salju hidup di daerah Arktik. Kelinci salju mengubah warna tubuhnya dengan melungsungkan bulu, cara yang berbeda dengan katak pohon dan gurita. Warna bulu kelinci salju berubah menjadi putih pada musim dingin. Sementara pada musim panas, bulu kelinci salju kembali kecokelatan. Perubahan warna bulu ini dipicu oleh ekuinoks musim semi dan musim gugur di kutub utara. Ekuinoks adalah dua hari dalam setahun yang siang harinya dan malam harinya sama panjang. Ekuinoks diperkirakan terjadi pada tanggal 21 Maret dan 23 September.
4. Ermine (Cerpelai)
Cerpelai (Mustela erminea) adalah mamalia kecil dari famili Mustelidae. Hewan ini juga dikenal sebagai musang ekor pendek dan Ermine, anggota paling kecil dari famili musang. Ermine adalah hewan malam hari (meski kadang-kadang mereka keluar juga di siang hari), saat ini banyak ditemukan di daerah kutub Asia, Eropa, dan Amerika Utara.
5. Rusa Kutub
Umumnya, kulit sejenis rusa kutub ini berwarna antara cokelat dan putih, tapi tidak pernah seluruhnya cokelat atau putih. Di musim panas warnanya akan dominan cokelat tapi lehernya tetap berwarna keputih-putihan, sedangkan di musim dingin warna putihnya menyebar dan menjadi jelas meski warna cokelatnya tidak sepenuhnya lenyap. Tingkat perubahan warnanya juga tergantung dari kondisi habitat sekitarnya.
6. Ptarmigan (Belibis Kutub)
Ptarmigan (burung belibis) atau dikenal dengan ptarmigan gunung di Amerika Utara adalah burung populer yang berubah warna dari cokelat menjadi putih dengan pengecualian warna ekornya yang tetap seperti aslinya cokelat atau hitam. Burung-burung ini lebih suka berada di ketinggian dan area yang tandus dan sering bertengger di batu-batu atau diam saja di salju (bersembunyi), daripada di pepohonan dimana mereka justru mudah terlihat di musim dingin.
7. Serigala Kutub
Mulai bulan September, serigala kutub mengganti bulu cokelatnya, berubah warna menjadi putih untuk membantunya menghadapi musim dingin. Ketika musim panas datang, sekali lagi warnanya berubah menjadi cokelat, membantunya bersembunyi lebih baik di habitatnya. Serigala kutub hidup lebih jauh di sebelah utara daripada jenis serigala lainnya dan memburu tikus-tikus kutub untuk santapannya.
Subhanallah, ternyata masih banyak makhluk-makhluk ciptaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang memiliki kelebihannya yang sama. Dan bahkan walaupun kelebihannya serupa, tetapi manfaatnya berbeda-beda. Serta perubahan warna yang dimiliki oleh beberapa hewan tersebut diatas pun berbeda. Itulah bukti dari keagungan Allah Subhanahu Wa Ta'ala melalui ciptaan-Nya. Dan semua yang telah Allah Subhanahu Wa Ta'ala ciptakan itu tidak ada yang sama. Walaupun memiliki hal yang sama yakni dapat berubah warna.
Wallahu a'lam !
Label:
Bunglon,
Ermine,
Fauna,
Gurita,
Hewan,
Katak Pohon,
Kelinci Salju,
Ptarmigan,
Rusa Kutub,
Serigala Kutub,
Warna
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar